Selasa, 26 Februari 2013
Jumat, 01 Februari 2013
SASTRA
Kelak Ku
Edelwiss
Berawal dari setitik benih cinta dengan kasih tulus
Sesuatu karena sebab tak pasti
Sering bingung dan selalu tak mengerti
Adakah asa yang akan kugapai untuk raihan bintang berkelip
Jadi apakah aku…?
Bergunakah kelak aku…?
Atau bahkan, mati sia-sia kah diriku..?
Aku adalah aku
Setitik debu dalam luasnya hamparan jagat semesta
Dengan harap penuh asas sebercak noda
Tak pernah sedikitpun terfikir dalam benakku
Keadaan yang membuatku menjadi begini
Karena aku yakin padamu Ya Allah
Kemarin adalah sejarah, hari ini adalah peristiwa
Dan esok adalah usaha cerah
Cerah…
Seperti cerahnya warna edelweiss dalam gersangnya bebatuan
gunung
Seperti edelweiss yang tumbuh dan mekar di ketinggian
Seperti edelweiss yang tumbuh dan mekar dalam kesejukan
Seperti edelweiss yang selalu memberikan wewangian saat
menyengatnya sulfur pegunungan
Seperti edelweiss yang memberikan tetes-tetes madu pada lebah pegunungan
Seperti edelweiss yang memberikan ayoman pada burung pegunungan
Seperti edelweiss yang selalu bertahan dan malah terus mekar
dalam keabadian tekanan kehidupan
Kelak, ku kan menjadi manusia, dalam tenangnya kekacauan dunia…
Seperti, Edelweiss…
Iqbaal Kamalludin